MABAR Tak Bervisi Pariwisata

komodonationaalpark
Pintu Masuk Taman Nasional Komodo
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tidak memiliki visi dan misi kepariwisataan. Hal itu antara lain ditandai keputusan Bupati Wilfridus Fidelis Pranda yang mengizinkan lokasi penambangan di zona wisata sekaligus kawasan penyangga Taman Nasional Komodo.

Hal itu disampaikan anggota DPR asal Manggarai, Cypri Aoer, melalui telepon kepada Kompas, Senin (6/7). ”Masyarakat yang peduli lingkungan sepantasnya menolak pertambangan yang berlokasi di zona wisata,” kata Aoer.
Manggarai Barat belakangan ini memanas terkait kebijakan bupati mengizinkan investor melakukan penambangan di Batugosok. Lokasi pertambangan itu sekitar 10 kilometer utara Labuan Bajo, kota Kabupaten Manggarai Barat. Batugosok dan Labuan Bajo terletak di pantai barat Pulau Flores yang langsung menghadap Taman Nasional Komodo (TNK) habitan binatang langka komodo.
Menurut Cypri Aoer, pariwisata bisa memberantas kemiskinan. ”Jika Pemkab Manggarai Barat memiliki pemahaman baik mengenai hal itu, bupati tidak mungkin mengizinkan kawasan wisata menjadi lokasi tambang,” katanya.
Sebaliknya, pemkab seharusnya mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana pariwisata. Perkembangan pariwisata memiliki multiefek yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal itu, misalnya, pendapatan petani bisa meningkat dari menjual hasil kebun, seperti sayuran atau buah, ke hotel. Masyarakat bisa bekerja di hotel, menjadi pemandu wisata atau membuat usaha biro perjalanan.
”Membiarkan kawasan pariwisata menjadi kawasan penambangan adalah jalan pintas akibat kekerdilan kebijakan pemkab dalam membangun daerahnya. Padahal, komodo adalah aset dunia yang dilindungi,” papar Aoer.
Terus menolak
Di Labuan Bajo, massa yang bergabung dalam Gerakan Masyarakat Antitambang (Geram) mengagendakan aksi lanjutan menolak penambangan di Batugosok dan lokasi lain di Manggarai Barat.
”Kami akan berunjuk rasa setelah pilpres dan terus melakukan aksi penentangan hingga Bupati Manggarai Barat menghentikan aktivitas tambang di daerah ini,” kata Bernadus Baratdaya, Koordinator Geram lewat telepon di Labuan Bajo, Senin petang.
”Kami mungkin akan menduduki kantor bupati dan mengepung kantor DPRD Manggarai Barat di Labuan Bajo,” ujar aktivis Geram lain, Feri Adu, menambahkan.
Aktivitas penambangan emas di Batugosok hingga Senin tetap berjalan. Dua menara pengeboran (rig) tetap mengebor.
Kompas 2009-07-07/e-Paper: Nusantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar