BUPATI SERAHKAN HADIAH KEPADA 10 ORANG TENAGA KESEHATAN TELADAN


Sejumlah tenaga medis yang mengabdi di Puskesmas-puskesmas di wilayah Kabupaten Manggarai Barat menerima hadiah dari Bupati Manggarai Barat, Drs.W.Fidelis Pranda. Hadiah tersebut diberikan kepada tenaga-tenaga medis yang dinilai memiliki peran dan prestasi lebih dalam bidang pelayanan selama menjalankan tugas di tempatnya masing-masing. Hadiah tersebut diberikan usai Apel Perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke – 44, berlangsung di Halaman Kantor Bupati, Selasa 17 Nopember 2009.
Jumlah tenaga medis yang mendapat hadiah tersebut sebanyak 10 orang; terdiri dari 2 orang dokter teladan, 1 orang bidan, 2 orang perawat gigi, 2 orang sanitarian, 1 orang bidang apoteker dan 2 orang nutrisionis. Dua orang dokter teladan dari Kecamatan Kuwus yakni, Dokter Ni Kadek Tarmini dari Puskesmas Golo Welu, dan Dokter Yohana O.W.Ndori dari Puskesmas Ranggu.
Sementara, 1 orang bidan teladan yakni Yohana Ngindeng dari Polindes Ponto Ara Puskesmas Wae Nakeng, meraih juara Tingkat Nasional dan Tingkat Propinsi Nusa Tenggara Timur . Perawat gigi teladan masing-masing Fransiskus Borgias dari Puskesmas Ranggu dan Rofina Dareme dari Puskesmas Pacar. Sanitarian teladan terdiri dari Ambrosius Jangkat dari Puskesmas Rekas, dan Tobias Jehamat dari Puskesmas Tentang. Asisten Apoteker teladan yakni Fransiska Tutik dari Puskesmas Ranggu, sedangkan Nutrisionis teladan terdiri dari Ni Luh Armiti dari Puskesmas Labuan Bajo dan Veronika Labu dari Puskesmas Golo Welu.
Selain itu, untuk memeriahkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke- 44, tanggal 12 Nopember 2009, jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat menggelar berbagai acara antara lain, jalan sehat dan perlombaan lari karung antar Puskesmas Se- Kabupaten Manggarai Barat.
Jalan sehat tersebut dibuka secara resmi oleh Kapolres Manggarai Barat, AKBP Drs.Samsuri,Mm tanggal 16 Nopember 2009 di halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, yang diikuti unsur Muspida, utusan dari setiap SKPD, para pelajar Se- Kota Labuan Bajo, PKK, LSM, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.
Jalan sehat tersebut mengambil start dari Dinas Kesehatan, – Kantor BRI Cabang Pembantu ,– Pasar Baru, – Wae Mata,– SMK Loyola, dan kembali ke halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat.***Team PijaR***

PANGAN, BUKAN HANYA BERAS…!!!

PANGAN, BUKAN HANYA BERAS…!!!

Kerawanan pangan merupakan berkurangnya persediaan pangan yang tersedia di masyarakat. Pangan bukan hanya beras. Yang termasuk dalam pangan adalah jagung, umbi-umbian, kacang-kacangan, pisang, dan juga beras. Karena itu, kerawanan pangan berarti tidak sama dengan kekurangan beras.

Pada kesempatan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-29 Tingkat Kabupaten Manggarai Barat 2009 yang diselenggarakan di Desa Pacar Kecamatan Macang Pacar, 16 Oktober 2009, Bupati Manggarai Barat mengatakan, kerawanan pangan terjadi karena ketersediaan pangan yang ada di masyarakat berkurang. Itu artinya, pangan yang ada di masyarakat seperti pisang, tese, teko, tete wase, tete wogor, raut, dea, jagung sudah hampir habis. Jadi kekurangan beras tidak berarti bahwa masyarakat sedang mengalami kerawanan pangan.

Hal itu dikatakan Bupati Fidelis Pranda menanggapi pemberitaan yang dimuat beberapa media cetak bahwa terjadi kerawanan pangan di beberapa tempat di Kabupaten Manggarai Barat.

Selama ini telah terbangun opini dalam masyarakat umumnya bahwa kekurangan beras sama artinya dengan kerawanan pangan. Padahal sesungguhnya pangan itu bukan hanya beras.

Bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-29 Tingkat Kabupaten yang diselenggarakan di aula Paroki Pacar belum lama ini, Bupati Fidelis Pranda mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membangun pemahaman bersama mengenai hal tersebut.

Hampir sebagian besar Wilayah Kabupaten Manggarai Barat dikenal dengan tanah yang subur dan dianugerahi beragam macam jenis tanaman pangan lokal yang sudah dikonsumsi sejak jaman nenek moyang. Mengapa kita berteriak soal kerawanan pangan padahal terdapat begitu banyak varietas tanaman pangan lokal yang ada di daerah ini?

Dengan demikian, tidaklah berlebihan Bupati Fidelis Pranda mengatakan, berbicara mengenai pangan lokal berarti membicarakan berbagai jenis pangan lokal yang ada di masyarakat seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, pisang, jagung dan beras.

Berkaitan dengan peringatan hari pangan kali ini yang secara khusus memfokuskan perhatiannya pada pengembangan pangan lokal demi kemandirian pangan dalam rumah tangga menghadapi krisis global, rasanya sungguh tepat mengembangkan apa yang ada pada kita (baca daerah kita) yang menjadi bagian dari kearifan lokal yang dimiliki.

Senada dengan hal tersebut di atas, mantan Gubernur NTT, Drs. Piet A. Tallo (almarhum) pernah mengajak masyarakat NTT untuk mulai membangun dengan apa yang ada di daerah ini. Itu artinya mengembangkan jenis pangan lokal merupakan suatu upaya untuk mengembalikan keunggulan kearifan lokal yang dimiliki dan tidak mengasingkan masyarakat dari apa yang dimilikinya termasuk pangan lokal.

Hal yang perlu dipikirkan sekarang, kata Bupati Pranda, adalah bagaimana agar masyarakat itu memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengelola berbagai jenis pangan yang ada menjadi beragam menu dengan cita rasa yang tinggi disertai kadar gizi yang cukup sehingga dapat dikonsumsi meski bahan dasarnya sama. Jadi kaum ibu tidak hanya menyajikan menu yang sama saja setiap hari dalam keluarga, tetapi ada banyak macam menu yang ditawarkan sehingga menjadi lebih bervariasi.


Oleh karena itu, alangkah baiknya menyikapi kondisi-kondisi yang ada dengan bijak dan tidak dengan serta merta memvonis bahwa ada sekelompok masyarakat yang sedang mengalami krisis pangan, kecuali bila persediaan pangan yang ada di masyarakat sudah benar-benar habis semuanya baru dapat dikatakan demikian, kata Bupati Pranda.

Berbagai Kegiatan Dilaksanakan Pada Peringatan HPS ke-29 di Pacar

Bertepatan dengan penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-29 Tingkat Kabupaten Manggarai Barat dilaksanakan serangkaian kegiatan untuk mendukung kemandirian pangan rumah tangga sesuai tema Peringatan Hari Pangan Sedunia 2009 untuk Tingkat Kabupaten Mabar yakni “Dengan Semangat Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-29 tahun 2009, Mari Kita Wujudkan Kemandirian Pangan Rumah Tangga Mengantisipasi Krisis Pangan Melalui Pengembangan Pangan Lokal” sebagai sub tema dari tema untuk Tingkat Nasional yaitu “Memantapkan Ketahanan Pangan Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan.”

Ada pun jenis kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan petani yang dilaksanakan sejak tanggal 12 Oktober 2009 dan diikuti sekitar 150 orang yang dilaksanakan oleh YAKINES di bawah koordinasi Ibu Gabriela Uran,S.Pt, lomba pengolahan pangan lokal non beras yang mana peserta lombanya adalah Tim Penggerak PKK yang berasal dari 7 Kecamatan, dan pameran pangan lokal yaitu beras lokal, ubi-ubian, kacang-kacangan dan pengolahan pangan lokal non beras hasil kreasi TP-PKK Kecamatan se-Kabupaten Manggarai Barat dan Yakines.

Ketua Panitia pelaksana kagiatan tersebut, Ismail Surdi,S.PKp mengatakan, Peringatan HPS Tingkat Kabupaten kali ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya ketersediaan pangan baik jumlah, mutu dan nilai gizinya serta meningkatkan peran pemerintah dan masyarakat manggarai barat akan tugas dan fungsinya masing-masing dalam meningkatkan ketahanan pangan demi tercapainya masyarakat mabar yang mandiri dan sejahtera.

Diharapkan agar dengan kegiatan HPS ini, lanjut Imail Surdi, dapat menyadarkan semua stakeholders akan posisi dan perannya masing-masing terhadap pentingnya ketersediaan pangan, baik itu dari segi jumlah pangan, mutu pangan maupun nilai gizi pangan.

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Manggarai Barat, Dandim Manggarai, Asisten Dua Maxi Gasa, Ketua Tim Penggerak Kabupaten Mabar, Kepala Dinas perhubungan, Informatika dan Komunikasi, Kepada Dinas Kesehatan, Kepala Disperindkop, Kepala Dinas PU, Camat Macang Pacar dan Kepala Desa se-Kecamatan Macang Pacar serta sejumlah undangan lainnya.
(Arnold Nggorong)