Berubahlah, Sekarang Juga!
Seiring dengan Visi dan Misi Pemerintah Daerah
“Keterbukaan dalam berpikir adalah modal utama sebuah proses perubahan.”
(Rhenald Kasali)
Salvador Pinto
09 September 2011 jam 11:29
|
Pada awalnya saya dan mungkin juga Anda belum percaya dengan cerita tersebut, apalagi ketika saya melihat tampilan teman itu semakin rim akin hberbeda. Makanya, di awal saya berpikir sekaligus bertanya dalam hati mengenai kondisi ini: mengapa demikian, mengapa dia menjadi berbeda?
Kata dia, “Satu hal yang menurut saya mesti menjadi pilihan saya adalah ikut merubahnya, hingga kelak saya juga bisa menyaksikan
perubahannya. Dan saya memilih untuk merantau ke kota besar. Selintas
mungkin ini dinilai sebagai pelarian. Itu tak salah, namun poin
pentingnya bukan di situ. Tapi kemauan saya, tekad saya, kesungguhan
saya dan rencana saya. Siapa pun juga bisa.”
Entahlah,
temanku sudah membuktikan bahwa perubahan adalah pergi (berpindah)
untuk berubah dan kembali (datang) mengubah. Ia melawan kenyataan dengan
keyakinan, semangat dan pemikiranya. Ia buktikan dengan kerja nyata:
menyiapkan diri dengan mematangkan potensi diri untuk kemudian
membuktikannya dalam alam nyata. Sebuah selebrasi dahsyat yang layak
diapresiasi.
Suatu
ketika teman ini bercerita lagi, “Sekarang saya sudah memperoleh apa
yang saya ingin wujudkan, minimal saya sendiri sudah berubah. Dengannya,
saya bisa mencoba untuk mewujudkan apa yang dikenal sebagai perubahan.
Masih sederhana memang—karena baru tahap ujicoba—namun saya percaya,
saya mampu mewujudkannya. Saya sudah pulang kampung dan mengubah semua
kondisi kampung saya ke arah yang agak berbeda. Tidak selalu seperti di
kota besar memang—karena tidak semua kondisi di kota besar layak
diadopsi—namun semangat dan tekad masyarakat di kampung saya untuk
merubah realitas ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya mereka dengan
yang lebih baik dan meyakinkan sudah mulai terwujud. Saya hadir untuk
menemukan apa yang selama ini mereka sembunyikan dalam diri mereka
sendiri.”
Siapapun
Anda, sepenggal cerita di atas hanyalah satu potret nyata bahwa
perubahan itu akan terjadi di mana dan kapanpun. Perubahan bisa
diwujudkan dengan berbagai cara dan oleh siapapun. Selanjutnya, silahkan
Anda sendiri yang mengambil manfaat dari penggalan di atas. Atau Anda
sudah berpengalaman? Silahkan tulis dan sebarkan pengalaman Anda! Boleh
jadi pengalaman Anda sangat membantu orang lain yang membutuhkan
pengalaman Anda dalam mewujudkan perubahan dalam hidup mereka.
Banyak
orang yang percaya dan menyakiskan—sebagaimana teman saya tadi—bahwa
dunia telah berubah dan terus berkembang dengan cepat. Mereka sangat
menyadari bahwa perubahan telah memberi dampak yang sangat dahsyat
kepada kehidupan mereka. Perubahan dunia memang sudah bukan cerita
semata, kini ia sudah menjadi kenyataan. Semuanya telah berubah, bahkan
perubahan itu sendiri terus berubah.
Secara
sederhana, perubahan merupakan sebuah kondisi atau keadaan yang berubah
dari satu bentuk ke bentuk yang lain atau ke bentuk yang baru. Berubah
berarti berevolusi dari kehidupan lama ke kehidupan baru, dari cara
berpikir lama ke pola berpikir baru, dari komitmen lama ke komitmen
baru; demikian seterusnya.
Itulah
yang kita saksikan sekarang. Dunia berubah drastis, bergerak dengan
cepat. Kehidupan di dalamnya juga demikian. Realitas politik, ekonomi,
budaya dan sosial bangsa ini bahkan dunia semuanya sudah berubah.
Pertanyaannya: apa penyebabnya dan siapa pelakunya?
Penyebabnya adalah karena CARA BERPIKIR
pelakunya yang berubah dalam memahami perubahan dan realitas. Kata
orang, pikiran adalah kekuatan. Sebelum sesuatu itu menjadi nyata, pada
awalnya ia bersarang pada ruang pikiran; ruang imajinasi. Pada awalnya,
sebagai pelaku, orang membangun realitas perubahan dalam ruang pikiran
mereka. Mereka mengimajinasikannya. Setelah itu, disusunlah peta
rencana, untuk selanjutnya mulailah mewujudkannya. Akhirnya, ia pun
menjadi nyata.
Penciptaan
pesawat terbang pada awalnya adalah imajinasi; mengimajinasikannya. Ia
diawali dengan melihat bagaimana burung terbang di udara yang membawa
makanan, bahkan mencari makanan untuk anak-anaknya, misalnya. Kemudian
para penemu melakukan uji coba. Akhirnya, muncullah pesawat terbang
sebagai salah satu sarana transportasi dan rekreasi dunia. Fantastis!
Jika Anda memiliki contoh yang lain, silahkan berbagi!
Nah,
dalam konteks yang lain tentu kita tidak kemudian membiarkan perubahan
itu berjalan dan terjadi begitu saja. Mengapa saya menyampaikan
demikian?
Karena yang terjadi biasanya adalah:
• Ada orang yang ikut ke mana arah perubahan, namun tidak ikut berkompetensi di dalamnya.
• Ada orang yang terlena dan menjadi penonton, yang tentu saja hanya benalu bagi perubahan; menjadi korban perubahan.
Pertanyaannya:
1. Apakah Anda menyaksikan perubahan yang begitu cepat dan serba darurat?
2. Apakah Anda ikut arah perubahan dan berkompetensi di dalamnya?
Kita
percaya dan menyaksikan bahwa betapa banyak orang yang menginginkan
perubahan. Ya, mereka ingin berubah. Dari kesusahan ke kesenangan, dari
kedukaan ke kesukaan, dari kebencian ke kecintaan, dari kemiskinan ke
kekayaan. Dan begitu seterusnya.
Jika
kita pada beberapa waktu yang telah lewat atau bahkan hari ini masih
terkungkung dalam ruang rencana atau aktivitas yang kaku, maka saat ini
juga mesti dirubah. Sebab jika tidak berubah maka kita akan mengalami
beberapa kondisi yang mengenaskan:
Impian dan target kita hanya akan menjadi daftar rencana.ü
Kita akan tergilas perubahan yang terjadi, dan tidak akan mendapatkan apa-apa selain kegagalan.
Kita akan menjadi korban impian atau rencana orang lain yang memilikiü
pikiran dinamis dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Lalu,
bagaimana caranya agar perubahan itu terjadi? Caranya adalah: Belajar
kepada perubahan yang pernah atau sedang terjadi. Siapa pelakunya, dan
bagaimana mereka mewujudkannya. Kemudian dilanjutkan dengan menjawab
secara tuntas dan detail beberapa pertanyaan berikut ini:
- proses merubahnya dan apa saja poin rencana atau tahapan-tahapannya?
- Kapan memulainya, dan kapan perubahan itu mesti terjadi?
- Siapa yang Buat daftar pertanyaan mengapa mesti berubah dan apa manfaat dari perubahan?
- Apa saja yang mesti dirubah dan apa yang mesti dipersiapkan untuk menghadapi dan mengantisipasinya?
- Bagaimana mewujudkannya, dan siapa yang dilibatkan untuk mewujudkannya?
Mungkin
Anda percaya dengan pernyataan Stephen Leacock, “Jika para aktor mulai
berpikir, maka terjadilah perubahan”. Ya, jika kita menginginkan
perubahan, maka berpikirlah bahwa kita bisa berubah dan mampu
mewujudkannya. Sekarang, berubahlah dan jauhilah orang yang terlalu
banyak alasan yang menunjukkan diri mereka bukan yang kita cari. Karena
boleh jadi mereka memang tak memiliki bakat menjadi orang besar dan tak
mau memberi manfaat untuk manusia seluruhnya.
Pekerjaan
kita selanjutnya adalah lupakan mereka dan terbanglah ke angkasa
perubahan. Biarkan mereka hidup dalam kungkungan, dan kita telah hidup
dalam dunia yang serba berubah, baru dan mengasyikkan. Dengan begitulah
kita akan menjadi pemimpin dan pengendali perubahan untuk semua kondisi
dan zaman. Dan itulah di antara sekian ratus juta macam kesuksesan: soko guru perubahan! []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar